Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Monday 21 August 2017

Pandangan dan Kepribadian

Rajin dan Semangat, "Orang bodoh kalah sama orang Pintar - Orang Pintar kalah sama orang Rajin dan Semangat" dalam makna terus belajar dan pantang menyerah. Menjadi semboyan dalam meraih kesuksesan karir saya, jadi menurut saya sebenarnya tidak ada orang yang bodoh kalau ia mau belajar. Saya lebih menghargai proses belajar dan berjuang di banding terlalu fokus pada ouput/hasil yang hendak di peroleh. Karena secara logika harusnya orang yang belajar keras, rajin dan semangat tentunya lebih produktif di banding orang yang pintar tapi malas bekerja. Orang yang rajin dan semangat terus memperbaiki dirinya sedangkan orang yang mengaku pintar akan tetap pada posisinya terus. Proses yang baik akan menghasilkan output yang baik, jadi walaupun dalam jangka waktu tertentu target kita masih belum tercapai output yang diharapkan, percayalah bahwa hasil nya akan segera dinikmati. Tinggal kembali ke masalah kesabaran dan ego manusianya saja yang perlu dijaga. Dalam kehidupan saya yang religius saya menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia di hadapan manusia lainnya. Prinsip hidup adalah harga mati buat saya, tidak ada manusia yang berhak menghina dan melecehkan orang lain. Tidak ada toleran baik dia atasan, majikan, komandan ataupun boss, yang punya uang banyak atau yang punya kekuasaan. Karena selain dalam agama sudah di atur mengenai Prilaku dan Sikap secara hak asasi pun bisa kita pahami bahwa orang lain punya hak untuk di hargai dan di hormati. So, dengan dalil apapun prinsip ini tidak bisa dibantah, TITIK. Hal yang paling mudah dirasakan adalah "jika orang lain di pukul sakit maka sebaliknya kita pun akan merasakan hal yang sama".

Kesukesan, "jangan berharap kita akan panen durian kalau yang kita tanam sendiri sebetulnya adalah singkong". Jadi apa yang akan kita petik nanti akan sesuai dengan apa yang kita tanam sekarang, tinggal masalah waktu yang menentukan, apakah besok, bulan depan, tahun depan atau beberapa tahun kemudian. Mau dia sukses atau hancur tinggal menunggu waktunya. Masalahnya beberapa orang angkuh mengaku dia sedang menanam durian meski kenyataannya sedang menanam singkong :).

Team & Leadership, dalam hal bekerja disebuah perusahaan layaknya kesebelasan sepak bola, tiap orang memegang dan bertanggung jawab terhadap perannya masing-masing, bisa jadi Bek, Kiper, ataupun Penyerang. Semua nya bekerja sama saling membantu agar memenangkan pertandingan. Ada pemain belakang/Bek yang bisa mencetak Gol meski bukan bagiannya, itu karena dia mau berjuang keras melebihi perannya sebagai lini pertahanan. Pesan yang mau saya sampaikan adalah : ada beberapa orang dalam Team yang dia hanya mau bekerja aman, sesuai porsi nya saja dan tidak mau peduli dengan rekan lainnya, meski pekerjaannya sudah selesai. Orang-orang ini sulit untuk maju dan naik jabatan oleh karena perannya statik. Akan tetapi ada beberapa orang yang rela membela rekan-rekan lainnya untuk kepentingan bersama/team dalam menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya, orang-orang seperti ini layak kita acungkan jempol karena dia mau bekerja all out and out of the box. Peran Pelatih bak seorang ayah yang melihat keberagaman sifat dan kebiasaan tiap anak-anaknya, ada anak yang kurang pandai dan mempunyai watak keras, tegas dan sulit di atur, ada juga yang lembek, meski pandai, tapi mudah di atur, ada anak mudah tersinggung, ada juga yang bandel meski dimarahi terus. Sebagai pemimpin hendaknya kita dapat memperlakukan bawahan dengan lebih memahami keberagaman nya, bukan di pukul rata, agar peran aktif dan pro aktif mereka muncul dan dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk tujuan bersama. Sayangnya banyak pemimpin yang karbitan(jadi pemimpin karena hoky) dimana perintah yang paling mudah dikeluarkan adalah "saya tidak mau tahu yang penting itu beres" :). Sebagai leader terkadang kitapun dihadapkan pada situasi yang dilema, sejauh pengalaman saya bekerja di perusahaan manapun, "kalau kita lebih memperhatikan bawahan maka bersiaplah untuk di benci atasan/owner, dan jika kita terlalu memihak atasan/owner maka bersiaplah kita di doakan yang tidak baik oleh bawahan". Sayangnya sulit sekali untuk berada di posisi tengah. So, tinggal pilih dan mencari solusinya.